Ciptakan Konten yang Memberi Solusi

Untuk menciptakan konten yang memberi solusi atau jawaban, Anda harus memahami apa yang menjadi kebutuhan atau tantangan audiens Anda.

Mulailah dengan melakukan riset atau survei untuk mengetahui pertanyaan atau masalah yang sering dihadapi oleh target audiens.

Setelah mendapat informasi tersebut, buat konten yang secara spesifik menjawab atau memberikan solusi untuk isu tersebut.

Misalnya, jika audiens Anda mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan pribadi, Anda bisa membuat konten dengan judul “5 Langkah Mudah Mengatur Keuangan Pribadi”.

Dengan menyajikan konten yang relevan dan bermanfaat, Anda akan dianggap sebagai sumber informasi yang kredibel dan dipercaya oleh audiens.

Cara Membuat Konten Marketing yang Menarik

Setelah mengetahui apa itu konten marketing dan manfaatnya, berikutnya mari kita fokus pada cara untuk membuat konten marketing yang menarik.

Sudah Paham Cara Membuat Konten yang Menarik?

Konten yang berkualitas bukan hanya sekadar menarik perhatian, tetapi juga memberikan nilai, solusi, dan menggugah emosi audiens.

Dari memahami niche, menerapkan storytelling, hingga melibatkan audiens, setiap strategi memerlukan ketelitian dan kreativitas.

Namun, bagi Anda yang mungkin kesulitan atau ingin meningkatkan kualitas konten di media sosial, jasa social media marketing di Sribu.com siap membantu.

Dengan tenaga ahli dan strategi yang tepat, optimalkan potensi konten Anda di ranah digital.

Bagi Anda yang ingin menambah wawasan mengenai bisnis dan pemasaran digital, pastikan mengikuti akun Instagram Sribu.com segera!

Tak hanya itu, subscribe juga ke blog Sribu agar selalu mendapatkan berita dan artikel terkini tentang ranah bisnis serta pemasaran digital.

Akhir kata, salam sukses!!

Saat musim liburan dan akhir tahun mendekat, rasa ingin tahu terkait cara membuat konten yang menarik menjadi semakin penting bagi content creator dan pelaku bisnis.

Momen ini merupakan waktu yang tepat untuk menarik perhatian audiens yang sedang mencari informasi, produk, atau layanan tertentu untuk merayakan hari-hari spesial.

Namun, dengan banyaknya informasi yang berseliweran, bagaimana cara Anda memastikan bahwa konten Anda menonjol dan berhasil menarik minat target audiens?

Dalam artikel ini, blog Sribu akan membahas 10 strategi efektif untuk menciptakan konten bisnis menarik dengan beragam tema, sehingga Anda siap bersaing di tengah hiruk-pikuk pasar akhir tahun.

Daripada berlama-lama, yuk simak artikel ini sampai habis!

Kata-kata Yang membuat orang penasaran

Menurut teori penggerak rasa ingin tahu, rasa ingin tahu adalah dorongan yang muncul secara alami yang harus dipuaskan, mirip dengan cara kita memuaskan rasa lapar dengan makan atau haus dengan minum.

Kalimat promosi  ini akan membuat berita utama posting blog Anda, Judul Email , dan judul halaman arahan tidak mungkin ditolak.

Pahami Niche Konten

Memahami niche (tema konten) merupakan langkah awal dalam menciptakan konten yang menarik.

Pertama-tama, lakukan riset mendalam untuk mengetahui tren dan minat audiens dalam niche tersebut.

Dalam hal ini, Anda bisa menganlisis konten viral di media sosial untuk mengidentifikasi topik tertentu yang sedang hangat.

Selanjutnya, amati tren yang sedang populer dan adaptasikan ke dalam konten Anda.

Sebagai contoh, jika Anda berfokus pada tema “liburan”, Anda bisa mengidentifikasi tren seperti destinasi wisata populer, resep kue Natal, atau ide hadiah untuk Tahun Baru.

Kemudian, sesuaikan tema tersebut dengan gaya dan ide-ide yang Anda punya.

Dengan begitu, hasil konten yang Anda ciptakan pun jadi lebih menarik, relevan, dan penuh inovasi.

(Baca Juga: 35 Ide Konten Instagram Menarik Cocok untuk IG Bisnis)

Terus Kembangkan Ide Kreatif

Terakhir, cara membuat konten yang menarik adalah dengan terus berinovasi terhadap ide-ide kreatif.

Terus konsumsi berbagai sumber informasi, mulai dari buku, seminar, podcast, hingga diskusi dengan rekan sejawat.

Luangkan waktu untuk brainstroming, eksperimen dengan format baru, dan jangan takut untuk keluar dari zona nyaman Anda.

Teruslah berinovasi, karena ide kreatif yang tak terduga sering kali menjadi pembuka peluang untuk menciptakan konten yang viral dan berdampak besar.

Libatkan Audiens pada Isi Konten

Dalam membuat konten yang menarik di berbagai tema, cara terbaik yang mungkin sering Anda lupakan adalah melibatkan audiens.

Konten interaktif seperti kuis, polling, atau pertanyaan dapat mendorong partisipasi audiens dan meningkatkan engagement.

Sebagai contoh, jika Anda membagikan konten tentang tips memanfaatkan AI untuk bisnis, Anda bisa melibatkan audiens dengan menyertakan polling di akhir konten:

Contohnya kalimatnya, “Kamu sudah Manfaatin AI untuk Bisnis? Coba Share di Kolom Komentar”

Selain itu, Anda juga bisa meminta pendapat audiens untuk terkait topik tertentu yang akan diangkat sebagai konten mendatang.

Dengan melibatkan audiens, Anda tidak hanya meningkatkan interaksi, tetapi juga mendapatkan wawasan langsung tentang apa yang mereka pikirkan,.

Sehingga, ini memungkinkan Anda untuk menyempurnakan strategi konten yange lebih baik lagi, kedepannya.

(Baca Juga: 9 Tips & Cara Menambah Viewer YouTube Dengan Cepat)

Membangun Otoritas

Manfaat kedua dari konten marketing adalah kemampuannya untuk membantu brand membangun otoritas di dalam industri mereka. Dengan menyajikan konten yang mendalam dan informatif, sebuah brand dapat menunjukkan pengetahuan dan kepakaran mereka kepada audiens. Artikel, panduan, atau video tutorial yang menyediakan nilai tambah dapat membantu brand dilihat sebagai pemimpin pemikiran yang dapat diandalkan, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan pelanggan dan prospek.

Melalui konten yang mencerminkan otoritas, brand dapat mendefinisikan diri mereka sebagai pakar di bidangnya. Penyampaian informasi yang akurat dan berbobot dapat menciptakan citra brand sebagai sumber pengetahuan yang dapat diandalkan. Semakin sering brand muncul sebagai referensi yang berwibawa dalam industri, semakin besar peluangnya untuk menjadi pilihan utama di mata konsumen yang mencari solusi atau produk tertentu.

Selain itu, membangun otoritas melalui konten marketing juga dapat menghasilkan efek jangka panjang dalam memperkuat hubungan dengan pelanggan. Pelanggan cenderung lebih setia kepada brand yang mereka anggap sebagai ahli di bidangnya. Oleh karena itu, brand yang terus-menerus memberikan konten yang relevan dan bermanfaat dapat membangun basis pelanggan yang setia dan berkomitmen, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.

Pentingnya Konten Promosi dalam Berjualan

Tidak semua pelaku UKM mampu mendapatkan hasil yang baik di dunia digital marketing. Hal ini paling tidak pengamatan dan pengalaman saya selama berkecimpung di dunia digital marketing. Penyebabnya banyak hal tentu saja, mulai dari kapasitas sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan sampai dengan strategi yang digunakan masih serampangan. Mereka berharap ada penjualan melalui akun media sosial mereka hanya dengan sekedar mengunggah foto produk terus membuat tulisan langsung menjual dengan memberikan harga di sana. Setiap hari memposting dengan tipe yang sama. Alhasil jangankan ada penjualan produk, yang ada mereka semakin lama ditinggal oleh pemirsanya.

Tak jarang pula yang menghubungi saya mengeluhkan hal yang sama, sudah pake media sosial A, media sosial B namun kok tetap tidak ada penjualan ya? Sebagai praktisi di dunia digital marketing, tentu saya sendiri menjadi agak geli dan tertawa kecil ketika melihat akun mereka. Dalam batin bilang, ya wajar saja tidak ada pembelian, orang postingannya setiap hari hanya jualan. Bagaimana mau menjual produk kalau begitu?

Baca Juga: Strategi Promosi Giveaway yang Tepat

Jadi begini sahabat UKM, berjualan menggunakan jalur digital marketing maupun jalur offline itu sebenarnya mempunyai tantangan dan pola yang sama. Yang membedakan hanya medianya saja.

Bayangkan semisal saya ini adalah seorang Sales panci. Sebagai seorang Sales panci, yang biasa saya kerjakan adalah menawarkan panci dari rumah ke rumah. Nah ketika sedang keliling dari rumah ke rumah, rupanya saya tiba di rumah sahabat UKM, lalu mengetuk pintu dan mempresentasikan pancinya. Namun sayangnya, teman-teman sudah punya panci di dapur, sehingga penawaran saya ditolak.

Sebagai seorang Sales, kira-kira saya kapok tidak dengan penolakan sahabat UKM? Yups, tentu saja tidak kapok. Sebagai Sales, saya dididik untuk pantang menyerah dan wajib terus mencoba. Keesokan harinya, di jam yang sama dengan hari sebelumnya, saya keliling sampai ke depan rumah sahabat UKM lagi dan mengetuk pintu. Teman-teman membukakan pintu untuk kedua kali. Saya pun mempresentasikan lagi produk panci andalan saya sebagai Sales. Dan lagi, teman-teman juga berhasil menolak tawaran saya karena di dapur sudah punya panci kesayangan, yang belum bolong, penyok, atau mungkin belum akan diganti.

Saya kapok? Tentu saja tidak. Hari berikutnya saya mendatangi rumah sahabat UKM lagi dan mengetuk pintu. Dari mengintip jendela yang sedikit terbuka, teman-teman tahu bahwa yang datang adalah saya lagi sebagai Sales panci. Kira-kira, sahabat UKM akan membuka pintu lagi tidak? Saya yakin jawabannya tidak! Dan mungkin teman-teman langsung masuk ke kamar dan pura-pura tidak dengar.

Begitulah pula di digital marketing, kalau setiap hari kita membuat postingan yang isinya hanya jualan produk, maka lambat laun followers (pengikut) akan menjadi bosan. Mereka sudah paham kok yang kita jual, tanpa harus setiap hari sahabat UKM berjualan di media sosial. Jika melakukan hal seperti di atas, lambat laun, percaya atau tidak akun kita akan ditinggal oleh followers.

‘Hei, saya kan menggunakan media sosial memang bertujuan untuk jualan produk. Ini maksudnya tidak boleh berjualan begitu? Kalau tidak boleh berjualan terus gimana akan ada orang yang mau beli produk saya?’

Baca Juga: Bangun Customer Engagement Lewat Gimmick Promosi di Media Sosial

Saya paham, pasti pertanyaan itu yang akan muncul dibenak sahabat UKM. Jangan emosi dulu ya, boleh kok jualan di media sosial, toh itu akunnya teman-teman juga kok, tapi ya jangan mengeluh jika tidak ada yang beli karena memang lambat laun followers sahabat UKM pasti akan jenuh dan mulai meninggalkan.

‘Terus apa yang harusnya saya lakukan?’

‘Maksudnya gimana sih? Orang mau jualan kok gak boleh jualan, yang benar saja!’

Sahabat UKM yang budiman, jangan ngegas terus ya seperti para netizen sebelah. Gak ngegas katanya gak asik kalau istilah mereka. Jadi begini teman-teman, berjualan dengan menggunakan media sosial itu membutuhkan strategi tersendiri, tidak bisa kita langsung berjualan dengan bertubi-tubi, terlebih lagi akun media sosialnya masih ‘bayi’ belum banyak yang tahu dan belum banyak pengikutnya. Maka pada tahap awal, sahabat UKM harus mengoptimalkan yang namanya strategi konten promosi agar jualan teman-teman menjadi lebih efektif.

Baca Juga: 5 Tips Pasang Harga di Marketplace

Menghasilkan Prospek

Manfaat kelima dari konten marketing adalah kemampuannya untuk menghasilkan prospek yang berkualitas bagi sebuah brand. Dengan menyajikan konten yang relevan dan bermanfaat, sebuah brand dapat menarik perhatian calon pelanggan yang sedang mencari solusi atau informasi spesifik. Artikel, video, atau panduan yang mengatasi masalah atau kebutuhan target pasar dapat berfungsi sebagai magnet untuk memikat prospek baru yang aktif mencari jawaban.

Konten marketing yang difokuskan pada menghasilkan prospek tidak hanya tentang meningkatkan jumlah pengunjung situs web, tetapi juga tentang mendidik dan mempersiapkan audiens potensial untuk melakukan tindakan lebih lanjut. Dengan menyajikan informasi yang terperinci dan memberikan nilai tambah, brand dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas, yang penting untuk mengubah prospek menjadi pelanggan yang berkomitmen. Mekanisme pemanggilan tindakan yang jelas dan relevan dalam konten juga dapat memandu prospek menuju langkah-langkah selanjutnya dalam perjalanan pembelian.

Selain itu, konten marketing yang efektif dapat membantu brand membangun pangsa pasar yang lebih luas. Dengan menyajikan konten yang menarik bagi berbagai segmen audiens, sebuah brand dapat memperluas daya tariknya dan mencapai prospek dari berbagai lapisan pasar.